Red Tide |
Alga merupakan salah satu mikroorganisme akuatik yang dapat berperan
sebagai penyebab pencemaran pada air permukaan, menentukan faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan alga pada air permukaan dan memberikan
uraian mekanisme proses pencemaran air permukaan oleh alga.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan alga adalah nutrien,
salinitas, intensitas cahaya, temperatur dan pH serta aerasi.
Blooming alga (algae blooming) merupakan suatu peristiwa "meledaknya" populasi algae pada suatu ekosistem air (aquatic system).
Blooming alga dapat terjadi baik di ekosistem air tawar maupun air asin
(laut). Biasanya, diakibatkan oleh satu atau beberapa jenis
fitoplankton (phytoplankton) yang memiliki pigmen warna misalkan hijau, biru atau merah.
Dikatakan meledak atau 'bloom' jika perbandingan konsentrasi algae mencapai ratusan hingga ribuan bahkan ada yang mencapai jutaan sel per mililiter. Biasanya fenomena blooming alga ini berwarna hijau, namun pernah juga ditemui warna kuning kecoklatan, merah itu semua bergantung pada spesies dan pigmen warna yang dibawanya.
Dikatakan meledak atau 'bloom' jika perbandingan konsentrasi algae mencapai ratusan hingga ribuan bahkan ada yang mencapai jutaan sel per mililiter. Biasanya fenomena blooming alga ini berwarna hijau, namun pernah juga ditemui warna kuning kecoklatan, merah itu semua bergantung pada spesies dan pigmen warna yang dibawanya.
Konsentrasi nutrien yang terkandung dalam air permukaan tropis yang
menyebabkan pertumbuhan alga yang sangat pesat (algal bloom) adalah 200 –
1000 μgL-1 untuk fosfat dan 30 – 40 mgL-1 untuk nitrat (Zulfiyah, 2009). Eutrofikasi merupakan Ledakan populasi alga yang berkaitan erat dengan kandungan nutrien yang cukup di perairan.
Keberadaan alga dalam jumlah besar di perairan dalam banyak hal
merupakan petunjuk kesuburan perairan dan petunjuk adanya herbivora
dalam jumlah besar pula, dan pada gilirannya banyak terdapat ikan.
Walaupun demikian keberadaan alga dalam jumlah besar tidak selalu
berarti banyak ditemukan ikan. Hal ini bisa terjadi jika banyaknya alga
disini merupakan penggangu (Benidictus and Oseanografi , 1993)
Dilaut kadang kadang terjadi suatu pemandangan yang berupa hamparan
luas berwarna kuning coklat atau merah. Warna tersebut adalah
fitoplankton dalam jumlah besar sehingga menyerupai bubur serbuk
gergaji. Warna merah berasal dari pigmen merah yang keluar pada saat
dekomposisi alga. Perubahan warna air laut itu terjadi hanya dalam
periode tertentu. Di perairan tawar juga bisa terjadi hal tersebut
teteapi data dari perairan tawar di Indonesia sangat sedikit dan bahkan
hampir tidak ada. Data dari perairan tawar di Eropa menyebutkan bahwa
burung-burung dan beberapa jenis binatang menyusui mati akibat minum air
danau yang mengandung Mycrocystis dan Anabaena yang beracun, juga Prymnesium parvum di perairan payau yang terah menyebabkan banyak ikan mati (Olson 1951; Shion et al dalam POGG 1962).
Bukan tanpa akibat. Fenomena ini cukup menjadi masalah yang serius
apabila tidak segera di tangani. Apabila tidak segera ditangani,
fenomena ini akan menyebabkan ikan, atau organisme lain yang masih satu
ekosistem mengalami kematian. Kematian ini lebih disebabkan karena
kekurangan zat makanan dan kekurangan cahaya matahari. Karena alga yang
hidup di permukaan air akan menghalangi sinar matahari masuk ke dasar
perairan. Dan ada pula spesies alga yang juga memproduksi toksin, yang
tentu merugikan organisme lain termasuk manusia.
Salah satu fenomena terkini terjadinya algae blooming yakni yang terjadi di Qingdao sebuah pantai yang ada China tepatnya di provinsi Shandong di China bagian Timur. Algae blooming ini membuat perairan pantai ini menghijau. Hampir 30 ton, alga menutupi pantai ini.
Salah satu fenomena terkini terjadinya algae blooming yakni yang terjadi di Qingdao sebuah pantai yang ada China tepatnya di provinsi Shandong di China bagian Timur. Algae blooming ini membuat perairan pantai ini menghijau. Hampir 30 ton, alga menutupi pantai ini.
Upaya pengendalian blooming alga memungkinkan untuk dilakukan dengan
memanipulasi variabel-variabel yang mengontrol suksesnya pertumbuhan
alga atau fitoplankton tersebut di perairan. Kondisi lingkungan
mengelompokkan masing-masing jenis alga sesuai untuk pertumbuhannya.
Keseimbangan nutrien, faktor fisik seperti stabilitas dan pengadukan
kolom air yang merupakan variable-variabel mengontrol suksesnya
pertumbuhan alga di perairan.
Sumber: diolah dari berbagai sumber